JAKARTA –Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional (Unas), Jakarta meluncurkan Program Ekopesantren yang bertujuan untuk mengintegrasikan ajaran Islam dan ilmu pengetahuan (science) terkait alam dan lingkungan dalam sistem pendidikan dan kegiatan di pondok pesantren. Program ini mendapat dukungan dari Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kementerian Agama RI Acara peluncuran program Ekopesantren ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman Program Ekopesantren oleh Direktir PD Pontren, Waryono Abdul Ghofur dan Ketua Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional Fachruddin Mangunjaya, di Auditorium Cyber Library, Universitas Nasional, Rabu
Assalamualaikum wr wb Kami dari Pusat Pengajian Islam (PPI) Universitas Nasional melaksanakan acara LAUNCHING PROGRAM EKOPESANTREN Rabu, 15 Juni 2022di Auditorium Cyber Library UNASPukul 10.00 WIB
JOGJAKARTA, PPI UNAS ( 31/5) Sebagai tindak lanjut implementasi Program Ekopesantren, tim Pusat Pengajian Islam (PPI) UNAS, melakukan kunjungan, mengunjungi beberapa tokoh pesantren guna memberikan penjelasan akan adanya Program Ekopesantren yang akan diusung selama 3 tahun ini oleh tim ekopesantren Universitas Nasional. “Kegiatan ini adalaah silaturahim, menemui para tokoh pesantren di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jogjakarta. Untuk menjelaskan seperti apa program ekopesantren yang digagas,” ujar Dr Fachruddin Mangunjaya, yang memimpin kunjungan ke arah Jawa Tengah, DIY dan
Bandung, (16/6) Bagaimanakah model Ekopesantren yang di desain dari sejak awal? Itulah “Eco Pesantren Darut Tauhid”, Bandung, yang telah dibuat desain, antara lain kelengkapan bangunan yang ramah lingkungan, termasuk masjid dan kampus dan sistem pembelajaran konprehensip tentang lingkungan hidup. Rombongan PPI Unas bersilaturahim ke pesantren, diterima oleh Ustadz Husein Gani dan Ust Hamid Arif. Adapun rombongan PPI, terdiri dari Mr Rashid Dar, dari John Templeton Foundation, Dr Dicky Sofjan, dari ICRS-UGM Jogjakarta, Dra Gugah Praharawati, Taufik Mulyana dan Dr Fachruddin Mangunjaya.
Calls for an environmentally conscious form of Islam are growing in Indonesia, as climate change poses enormous ecological challenges for the country. Experts say it could change society’s approach to climate efforts. Following the publication of an alarming report by the Intergovernmental Panel on Climate Change, Indonesia is once again at the center of the global climate debate. As the world’s largest exporter of coal and palm oil, the country has a major impact on the global climate crisis. Yet the