Pada Senin, 4 September 2023, pukul 20.00 WIB, Kegiatan Massive Open Online Course (MOOC) Program Ekopesantren menggelar pertemuan ke-6 sekaligus webinar terakhir dalam rangkaian ini. Webinar ini menjadi sorotan utama karena menghadirkan Guru Besar Filsafat Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Prof. Dr. M. Amin Abdullah, sebagai pembicara utama dengan tema “Pesantren dan Gerakan Perubahan Lingkungan Hidup, Sejarah dan Harapan Masa Depan.” Acara ini dipandu oleh moderator berpengalaman, Dr. Fachruddin Mangunjaya.
Dalam webinar yang dihadiri oleh ratusan peserta ini, Prof. Dr. M. Amin Abdullah membahas secara mendalam tentang bagaimana menghubungkan antara agama dan ilmu pengetahuan, khususnya dalam konteks pesantren dan pengembangan studi Islam. Ia mengangkat isu penting mengenai peran pesantren dalam mengatasi tantangan lingkungan hidup dan etika spiritual.
Prof. M. Amin Abdullah menggambarkan pentingnya memahami kaitan antara tafsir-tafsir lama dengan tafsir baru dalam konteks perubahan lingkungan hidup yang semakin mendesak. Ia menyoroti bagaimana ayat-ayat Quran dapat diinterpretasikan dengan cara yang baru untuk mengatasi masalah baru yang muncul, seperti perubahan iklim dan tantangan ekologi.
Lebih jauh, Prof. M. Amin Abdullah menyatakan bahwa diperlukan gerakan moral keagamaan dengan semangat baru yang ramah lingkungan, serta gerakan keilmuan yang juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Ia mengingatkan bahwa saat ini banyak keilmuan yang tidak mempertimbangkan dampak lingkungan, dan ini perlu diperbaiki.
Prof. M. Amin Abdullah juga menyoroti permasalahan lingkungan dari sudut pandang makro dan mikro. Ia menekankan bahwa meskipun tidak mungkin menyelesaikan semua masalah lingkungan secara global, Pesantren dapat menjadi contoh miniatur komunitas yang mempraktikkan solusi-solusi yang ramah lingkungan. Hal ini termasuk pengelolaan limbah dan sampah rumah tangga, yang dapat menjadi contoh baik bagi masyarakat luas.
Webinar ini menyoroti pentingnya kolaborasi tingkat tinggi antara masyarakat, pemerintah, dan semua pihak yang terlibat dalam menjaga lingkungan. Prof. M. Amin Abdullah berpendapat bahwa kompleksitas masalah lingkungan memerlukan pendekatan multidisiplin dan kerja sama lintas agama, suku, negara, dan generasi.
Prof. M. Amin Abdullah juga mengajak generasi muda untuk aktif berkontribusi dalam menjaga lingkungan melalui ilmu pengetahuan, penelitian, dan inovasi. Ia menekankan pentingnya komitmen bersama untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari.
“Janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah diatur dengan baik. Jadi, ya, memang ciptaan Tuhan sudah begitu harmonis seimbang, tetapi dirusak oleh sains dan teknologi karena kerakusan.”
Prof. M. Amin Abdullah menutup dengan pesan yang sangat relevan tentang pentingnya hidup dengan “Green Culture” yang teduh, damai, dan bijak, dan menghindari “Greed Culture” yang berlebihan dan merusak lingkungan.
“Kita perlu menegakkan komitmen kita, generasi muda ini adalah pembangunan energi terbarukan, dan itu melalui ilmu pengetahuan dan penelitian research and development. Jadi, 3 upaya secara simultan, kolaboratif, sinergik, dan juga kompak, yaitu inisiatif komunitas lokal, itulah Ekopesantren. Apakah kita ingin melestarikan lingkungan, itu artinya Green, atau Greedy, rakus yang kemudian merusak lingkungan. Warga Pesantren bisa ambil peran sebagai motor penggerak. Small is beautiful. Ya, saya tahu Pesantren tidak sekuat negara, tetapi biasanya kalau Pesantren bergerak, negara akan ikut.”
Pertemuan Ke-6 MOOC Ekopesantren ditutup dengan membaca doa bersama. Semoga materi kajian yang dipelajari bersama pada MOOC Ekopesantren Pertemuan 1 sampai dengan Pertemuan 6 dapat dipahami dan diresapi oleh peserta perwakilan pondok pesantren. Para peserta diharapkan dapat mengambil inspirasi dari pembahasan ini untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan hidup dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.