Cirebon – Santri dari Pondok Pesantren Ma’had Islamy Kempek di Cirebon menggelar kegiatan pengamatan satwa liar di sekitar lingkungan pesantren pada 6-7 November 2025. Kegiatan ini sebagai upaya pengenalan keanekaragaman hayati (biodiversiti) yang ada di lingkungan pondok pesantren, sekaligus peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2025, bekerja sama dengan Yayasan KEHATI melalui unit Biodiversity Warriors KEHATI (BW-KEHATI).

Menurut Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI, Rika Anggraini, kegiatan ini bertujuan menanamkan rasa cinta terhadap keanekaragaman hayati serta meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan santri.
“Edukasi dan sosialisasi mengenai keanekaragaman hayati Indonesia sangat penting untuk membentuk karakter santri yang peduli dan berwawasan lingkungan,” ujarnya.
Hasil pengamatan para santri untuk berbagai jenis satwa liar yang hidup di lingkungan pesantren tercatat sebanyak 15 jenis burung, 3 jenis amphibi, 6 jenis kadal dan cicak, dan 3 jenis ular.
Seluruh data hasil pengamatan akan disajikan dalam format infografis dan dipasang di area pesantren. Hal tersebut dimaksudkan sebagai media edukasi bagi santri, para pengajar, dan masyarakat sekitar pesantren untuk mengenal lebih dekat kekayaan hayati yang berada di lingkungannya sendiri.
Rika Anggraini menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari program Ekopesantren yang digagas oleh Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional (PPI UNAS). Program ini berupaya mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan ilmu pengetahuan lingkungan agar terbentuk komunitas pesantren yang hijau, mandiri, dan ramah lingkungan. Program Ekopesantren selama ini telah dilaksanakan di sejumlah pesantren di Banten dan Jawa Barat. “Sejalan dengan semangat gerakan anak muda Biodiversity Warriors KEHATI, kami berharap para santri di seluruh Indonesia dapat menjadi garda depan dalam menjaga keanekaragaman hayati dan membangun Indonesia yang lestari,” tutup Rika.
Pengasuh Pesantren Ma’had Islamy Kempek, Dr. Ny. Hj. Afwah Mumtazah, M.Pd.I antusias dengan kegiatan pengamatan satwa di lingkungan pesantren.
“Kegiatan lingkungan seperti ini menjadi hal baru bagi santri. Mudah-mudahan menjadi wawasan yang bermanfaat bagi para santri ke depannya”, ujarnya.
Selain pengamatan satwa bersama santri, diadakan juga paparan materi terkait pengenalan keanekaragaman hayati Indonesia untuk sekitar 1000 santri Ma’had Islamy Kempek Cirebon.
Berdasarkan data Kementerian Agama Republik Indonesia per 4 Oktober 2025, jumlah santri di Indonesia pada tahun ajaran 2025/2026 mencapai 1.378.687 orang, dengan total pesantren sebanyak 41 ribu—menunjukkan potensi besar untuk gerakan lingkungan berbasis pesantren. (Jpnn/TM-ppi)
