Bantul, (1/7): Pondok pessantren (ponpes) Aqwamu Qila, salah satu jejaring program ekopesantren di Yogyakarta, menggelar kegiatan qurban ramah lingkungan di Hari Raya Idul Adha tahun 1444 H pada Kamis (31/6/2023). Tahun ini, kegiatan qurban tersebut dilakukan dengan menggunakan daun pohon jati sebagai pengganti kantong plastik.
“Pesantren kami memiliki banyak pohon jati yang tumbuh subur, jadi kami memanfaatkan daun pohon jati seperti pembungkus tempe,” imbuh wakil pengasuh Hj. Nur Hidayani, SH., MH.
“Pesantren terus berupaya berqurban tanpa kantong plastik pada setiap hari raya Idul Adha dalam 3 -4 tahun belakangan ini. Penggunaan plastik pada daging qurban dapat merusak lingkungan kedepannya karena sulit terurai serta menyulitkan pada proses penyimpanan sehingga dapat merusak daging. Jadi kami mencari alternatif untuk pembungkus daging qurban,” tambahnya.
Proses pemotongan daging qurban oleh santri dengan pembungkus daun jati (Dok: PP Aqwamu Qila)
Baca juga: Aksi lingkungan Ponpes Eco Daarut Tauhiid
Proses tahapan qurban tanpa plastik pada awal menggunakan wadah besek (berbahan bambu), tapi masih terdapat masalah pada penyimpanan daging qurban. Kemudian ponpes mencoba dengan alternative lain seperti daun jati yang banyak terdapat di pesantren. Penggunaan plastik dalam proses qurban telah menjadi masalah serius di banyak tempat. Dalam upaya mengatasi hal ini, Ponpes Aqwamu mendorong kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan dengan memastikan bahwa setiap aspek kegiatan qurban dilakukan tanpa penggunaan plastik sekali pakai.
“Edukasi qurban tanpa plastik yang dilakukan ini kami sampaikan dengan action nyata kepada masyarakat di sekitar ponpes. Hantaran daging qurban dengan daun jati yang diterima dapat menjadi masukkan bagi masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Dengan pembungkus alami ini, penyimpanan daging qurban bias lebih lama dan mudah diolah kembali,” ujar Hj Nur Hidayani, SH., MH.
“Adanya kegiatan qurban tanpa plastik selama ini, dapat membentuk karakter santri kami untuk lebih peduli kepada lingkungan. Seperti pemilahan sampah para santri menjadi terbiasa untuk melakukan hal tersebut,” imbuhnya.
Selain kegiatan qurban tanpa plastik, Ponpes Aqwamu Qila juga sudah melakukan aksi pengelolaan lahan seperti pertanian buah dan sayuran serta ternak ikan untuk ketahanan pangan pesantren.
Dorongan Pemerintah Untuk Idul Adha Tanpa Plastik
Aksi berqurban tanpa plastik yang dilakukan Ponpes Aqwamu Qila sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan dan Kehutanan dengan menerbitkan surat edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SE.6/MENLHK/PSLB3/PLB.3/6/2023 tentang Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha Tanpa Sampah Plastik. Edaran ini mendorong kepada Kepala Daerah dan masyarakat untuk kegiatan qurban yang ramah lingkungan tanpa menggunakan kantong plastik dalam tahapan kegiatannya.
Menurut SIPSN – KLHK bahwa pada tahun 2022 lalu, Indonesia menghasikan 68,5 juta ton sampah, dimana 18,5% merupakan sampah plastik hasil konsumsi saat Idul Adha. (TM)
Berita terkait: PPI UNAS merintis MBKM Mandiri Ekopesantren