BANDUNG (PPI UNAS)– Sebanyak 26 pondok pesantren yang berasal dari Lampung, Jawa Barat dan Banten mengikuti lokakarya program ekopesantren yang dilaksankan di Bandung mulai tanggal 24 – 25 Oktober 2022.Lokakarya ke dua Program Ekopesantren ini dibuka oleh Dr Basnang Said, MAg Kepala Subdirektorat Pendidikan Pesantren Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, RI. Kegiatan tersebut diikuti oleh pengasuh ataupun staff pengajar dari pondok pesantren yang telah terseleksi sejak pengumuman bulan Juni 2022 lalu. Sesi foto pada
Segenap PIMPINAN & STAFF PPI UNAS mengucapkan : S E L A M A T HARI SANTRI 2022 22 OKTOBER 2022
Medan (PPI-UNAS) 12/10. Pelatihan Perdana Workshop atau Bengkel Program Ekopesantren dibuka Senin (10/10) diikuti oleh enam pondok pesantren dari Aceh, Riau dan Sumatra Utara. Peserta berasal dari Pondok Pesantren (PP) Assalam Naga Beralih, Kampar, PP Islamic Center Al Hidayah. Kampar, PP Mualimin Muhammadiyah, Kampar; PP Al Uswah, Binjai, Sumatera Utara. PP Darussalam Al Walliyah Labuhan Aji, Aceh Selatan, PP Baburrasyad Al – Aziziyah, Aceh Selatan. Pembukaan benkel atau pelatihan ekopesantren ini dihadiri oleh Ketua Pusat Pengajian Islam, Dr Fachruddin Mangunjaya,
Medan – PPI UNAS. Menyambut hari santri tanggal 22 Oktober 2022, PPI Unas mengadakan lokakarya dan pelatihan pengurus atau pembina atau pendidik pondok pesantren tentang Ekopesantren. Pelatihan tahap pertama akan dilaksanakan di Medan pada tanggal 10 – 12 Oktober 2022 dan diikuti beberapa pondok pesantren di Pulau Sumatera. Menurut Dr Fachruddin M. Mangunjaya, Direktur Pusat Pengajian Islam Univ. Nasional, bahwa pelatihan ini terfokus pada pengisian Web Tracking dan pengantar program Ekopesantren, terutama 10 program kegiatan. Disamping itu pelatihan ini memperkaya
AGENDA EKOPESANTREN Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional 2022, Direktorat Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI dan Centre for Islamic Studies (PPI) Universitas Nasional melaksanakan kegiatan Lokakarya Penguatan Program Ekopesantren. Lokakarya berlokasi di 3 Kota yaitu : 1. Medan 10-12 Oktober 2022 2. Bandung, 25 – 27 Oktober 2022 3. Jogjakarta, 13-16 November 2022
Jakarta (PPI-UNAS) . Tim Ekopesantren melakukan finalisasi web tracking ekopesantren kemarin Rabu (28/9). Kegiatan tersebut menghadirkan full team 10 orang dipimpin langsung oleh Ketua PPI UNAS Dr Fachruddin Mangunjaya dihadiri juga tim IT Ekopesantren Dr Ucuk Darussalam dengan tim. Ini adalah versi satu. Memuat sepuluh program dengan masing masing program terdiri dari lima pertanyaan. Score tertinggi 100 dan paling dasar adalah 10, yaitu niat ujar Edy Hendras, Program Manager Ekopesantren PPI UNAS. Dia berharap tracking ini akan membawa semangat bagi
PENGUMUMAN No: 156/C/PPI-UNAS/IX/2022 Dengan Rahmat Allah SWT sesuai hasil rapat Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional per tanggal 2 September 2022, maka dengan ini kami mengumumkan daftar Pondok Pesantren yang terpilih untuk partisipasi dalam program Ekopesantren. Adapun pesantren-pesantren yang dimaksud adalah: No.Pondok PesantrenKabupaten / KotaWilayah I (DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat)1. Kun Karima La Tanza 3Kab. Pandeglang2. Nur el FalahKota Serang3. Al Mubarok Kota Serang 4. Daar el Istiqomah Kota Serang 5. Nurul IlmiKab Pandeglang6. Al MuhajirinKab Pandeglang7. Riyadul BarokahKab Pandeglang8. Al BusthaniyahCilegon9. Darul
Jakarta, (PPI-UNAS) – Tim Program Ekopesantren, melakukan audiensi dan sowan kepada Dr Maskuri, Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) pada tanggal 25 Agustus, 2022. Beliau berkenan menerima tim kerja ekopesantren melalui pertemuan secara virtual dan mengundang beberapa peserta terkait yang mungkin tertarik dengan Program Ekopesantren. Dalam kesempatan tersebut Dr Fachruddin Mangunjaya, Ketua PPI Universitas Nasional memberikan ulasan dan presentasi tentan Program Ekopesantren. Pertemuan ini merupakan upaya PPI UNAS dan TIM Ekopesantren dalam memberikan penjelasan lebih detail tentang program ekopesantren setelah Peluncuran
Several hours outside of Jakarta, Indonesia, in the city of Bandung, a school called Daarut Tauhid serves as a model for what’s to come. It functions as an “ekopesantren,” incorporating environmental studies and sustainable practices into religious education for Muslim youth. This school has grown thanks to leadership and guidance from Dr. Fachruddin Mangunjaya, Indonesia’s foremost scholar-practitioner bridging Islam and conservation. This article is Part II of a two-part series on the Eco-Islam movement. Read Part I. Dr. Mangunjaya believes the pesantren’s religious
By Annelise Jolley Indonesia is one of our planet’s “megadiverse” countries, comprising an astonishing array of flora, fauna, and undomesticated beauty. The archipelago nation is home to 12 percent of the world’s mammals, 16 percent of its reptiles, and ecosystems ranging from mangroves to coral reefs to tropical rainforests. Orangutans, tigers, and elephants roam the wild spaces. But the country’s two largest exports—coal and palm oil—take a heavy environmental toll. Widespread deforestation and carbon emissions cause flooding, drought, wildfires, and climbing